Faktor yang
Mempengaruhi Suasana di Lingkungan Perusahaan
Para ahli banyak yang mendefinisikan
lingkungan dengan berbagai macam pengertian. Namun, dari berbagai macam
pengertian mengenai lingkungan tersebut, bisa diambil satu kesimpulan bahwa
lingkungan adalah sebuah tempat dimana mahluk hidup tinggal, dan semua mahluk
hidup tersebut saling membutuhkan dan berinteraksi satu sama lain. Salah satu
jenis lingkungan yang cukup familiar adalah lingkungan kerja.
Hidup di lingkungan kerja menjadi
keseharian semua orang dewasa ini. Lingkungan kerja menjanjikan mereka dengan
aktivitas yang bermanfaat dan mereka bisa digaji setiap bulannya. Namun, membangun
suasana lingkungan kerja yang baik bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
Terkadang ada saja hal yang membuat
suasana lingkungan kerja yang awalnya tentram dan nyaman menjadi tidak enak.
Hal ini jelas dikarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja
tersebut sehingga menjadikan orang yang tinggal didalamnya tidak betah atau
bahkan terganggu.
Persaingan dan Adanya Pendatang
Baru.
Faktor pertama yang mengganggu
kenyamanan dalam bekerja adalah adanya persaingan dalam lingkungan pekerjaan tersebut.
Faktor persaingan menyebabkan sebagian orang rela melakukan segala cara untuk
menjatuhkan pesaingnya. Bahkan ada beberapa dari mereka yang rela menjadi
penjilat supaya bisa terlihat baik di mata bosnya dibandingkan dengan lawan
saingnya.
Hal semacam ini sudah lumrah terjadi
di lingkungan kerja, sadar atau tidak sadar, mau atau tidak mau, kita pasti
akan menemukan adanya persaingan dalam dunia kerja, dan jarang ditemukan adanya
persaingan kerja yang sehat. Kecuali, memang jika tempat kerja tersebut dihuni
oleh orang-orang yang kompetitif dan saling mengerti satu sama lain.
Faktor selanjutnya yang berpengaruh
pada suasana lingkungan kerja adalah adanya pendatang baru. Biasanya perusahaan
akan berusaha untuk merekrut karyawan baru untuk bekerja di sebuah perusahaan.
Perekrutan karyawan ini dilakukan melalui berbagai media baik itu melalui
Koran, majalah, maupun internet. Datangnya karyawan baru ini memungkinkan
terjadinya dua hal.
Hal yang pertama adalah karyawan
baru tersebut memiliki pribadi yang menyenangkan sehingga bisa membuat suasana
kerja menjadi semakin baik atau yang kedua karyawan baru tersebut memiliki
pribadi yang menjengkelkan sehingga mengganggu kenyamanan karyawan lain di
sekitarnya. Hal tersebut memang bisa saja terjadi di dunia kerja dan ini adalah
fakta yang harus kita terima.
Kebijakan yang Merugikan dan
Fasilitas yang Kurang Memadai.
Faktor yang ketiga adalah adanya
kebijakan baru dari pemilik perusahaan atau bos. Mereka membuat sebuah
kebijakan yang terkadang tidak disetujui oleh sebagian pihak namun karena
memiliki posisi yang lebih besar di perusahaan, hal tersebut tidak akan ada
yang bisa melawan.
Perubahan kebijakan di lingkungan
perusahaan akan tetap dilakukan. Beruntung, jika kebijakan tersebut adalah
kebijakan yang baik dan memberikan hal yang positif pada semua karyawan namun
jika kebijakan tersebut adalah kebijakan yang merugikan, karyawanlah yang akan
dirugikan dan ini akan memperkeruh suasana lingkungan kerja yang awalnya
tentram tersebut.
Yang terakhir adalah fasilitas di lingkungan
kerja yang kurang berkualitas. Misalnya ruang kerja yang tidak dingin karena
tidak ada AC. Atau ruangan tersebut memiliki fasilitas berupa kipas angin namun
tidak begitu cukup untuk membuat ruangan menjadi lebih nyaman. Alhasil, para
karyawan akan mudah mengalami stress dan ini imbasnya adalah pada mood para
karyawan yang bekerja di lingkungan tersebut.
Fasilitas merupakan hal yang penting
untuk dimiliki sebuah perusahaan dan terkadang inilah yang menunjang performa
mereka supaya bisa bekerja dengan lebih baik lagi dan memberikan andil yang
lebih pada lingkungan perusahaan.
1. Kecemburuan sosial karena karier
anda melesat naik.
Siapa yang tidak ingin karier kita naik, pasti semua orang mengnginkannya, karena juga sangat berpengaruh pada gaji. Namun terkadang hal ini juga diiringi dengan perasaan dengki dari rekan kerja karena berbagai alasan, sehingga tidak terciptanya kerja sama yang baik.
Cara mengatasinya, kenali diri kita sendiri dan renungkan agar tahu apa yang membuat orang lain suka atau tidak suka dengan diri kita. Belajar untuk lebih bijaksana karena keberhasilan kita terkadang juga karena dukungan dari rekan kerja, sehingga akan menghindarkan kita pada sifat sombong atas keberhasilan yang kita raih.
2. Menerima tugas yang terlalu banyak dan bertubi-tubi.
Apabila kita sedang mengerjakan suatu tugas namun belum bisa selesai, sedangkan atasan sudah membebankan beberapa tugas baru lagi, hal ini tentu akan sangat menguras pikiran dan tenaga sehingga mengakibatkan kita tertekan.
Cara mengatasinya, selama hal ini tidak berlebihan berbanggalah kepada diri anda sendiri, karena seorang pemimpin pasti memiliki alasan kuat dan tepat kenapa harus anda yang menerima tugas bertubi-tubi. Kemungkinan terbesar pasti anda dianggap lebih mampu dari pada karyawan lain, dan hal yang tidak kalah penting belajar untuk mengatur waktu.
3. Kurangnya dukungan dari atasan
Terkadang kita tidak mampu untuk mengatasi suatu tugas sendiri, sehingga peran atasan sangat dibutuhkan namun anda merasa atasan cenderung kurang begitu mendukung.
Cara mengatasinya, sebisa mungkin untuk tetap berfikir positif untuk menuju pada pemecahan masalah, pada umumnya atasan akan lebih suka karyawan yang mandiri. Jika masih menemui kendala yang berarti segera konsultasikan pada atasan, namun jangan terlalu membebani atsan anda.
4. Kesulitan beradaptasi atau bergaul pada berbagai tingkat jabatan
Bergaul diluar organisasi atau kantor tentu sangat berbeda ketika berada dilingkungan kantor. Jika diluar kantor kita akan lebih leluasa dalam bergaul dengan orang lain, namun dikantor serasa ada tingkatannya yang mau tidak mau harus dihadapi.
Cara mengatasinya, harus kita sadari ketika dikantor kita harus berhadapan dengan atasan, rekan kerja dan bawahan yang tentu saja tidak bisa diperlakukan sama. Bahkan terkadang kita dihadapkan dengan atasan maupun bawahan kita pada dasarnya diluar adalah teman. Adakalanya kita harus bersikap profesional selama tidak menyakiti hati mereka, dan ketika diluar kantor bersikaplah sepeti teman biasanya dan berilah pengertian.
Siapa yang tidak ingin karier kita naik, pasti semua orang mengnginkannya, karena juga sangat berpengaruh pada gaji. Namun terkadang hal ini juga diiringi dengan perasaan dengki dari rekan kerja karena berbagai alasan, sehingga tidak terciptanya kerja sama yang baik.
Cara mengatasinya, kenali diri kita sendiri dan renungkan agar tahu apa yang membuat orang lain suka atau tidak suka dengan diri kita. Belajar untuk lebih bijaksana karena keberhasilan kita terkadang juga karena dukungan dari rekan kerja, sehingga akan menghindarkan kita pada sifat sombong atas keberhasilan yang kita raih.
2. Menerima tugas yang terlalu banyak dan bertubi-tubi.
Apabila kita sedang mengerjakan suatu tugas namun belum bisa selesai, sedangkan atasan sudah membebankan beberapa tugas baru lagi, hal ini tentu akan sangat menguras pikiran dan tenaga sehingga mengakibatkan kita tertekan.
Cara mengatasinya, selama hal ini tidak berlebihan berbanggalah kepada diri anda sendiri, karena seorang pemimpin pasti memiliki alasan kuat dan tepat kenapa harus anda yang menerima tugas bertubi-tubi. Kemungkinan terbesar pasti anda dianggap lebih mampu dari pada karyawan lain, dan hal yang tidak kalah penting belajar untuk mengatur waktu.
3. Kurangnya dukungan dari atasan
Terkadang kita tidak mampu untuk mengatasi suatu tugas sendiri, sehingga peran atasan sangat dibutuhkan namun anda merasa atasan cenderung kurang begitu mendukung.
Cara mengatasinya, sebisa mungkin untuk tetap berfikir positif untuk menuju pada pemecahan masalah, pada umumnya atasan akan lebih suka karyawan yang mandiri. Jika masih menemui kendala yang berarti segera konsultasikan pada atasan, namun jangan terlalu membebani atsan anda.
4. Kesulitan beradaptasi atau bergaul pada berbagai tingkat jabatan
Bergaul diluar organisasi atau kantor tentu sangat berbeda ketika berada dilingkungan kantor. Jika diluar kantor kita akan lebih leluasa dalam bergaul dengan orang lain, namun dikantor serasa ada tingkatannya yang mau tidak mau harus dihadapi.
Cara mengatasinya, harus kita sadari ketika dikantor kita harus berhadapan dengan atasan, rekan kerja dan bawahan yang tentu saja tidak bisa diperlakukan sama. Bahkan terkadang kita dihadapkan dengan atasan maupun bawahan kita pada dasarnya diluar adalah teman. Adakalanya kita harus bersikap profesional selama tidak menyakiti hati mereka, dan ketika diluar kantor bersikaplah sepeti teman biasanya dan berilah pengertian.
Para pesaing
Para pesaing mempunyai pengaruh yang
besar terhadap keberhasilan pencapaian tujuan, strategi pesaing mempengaruhi
strategi perusahaan, misalnya: dalam hal penentuan harga jual dan pelayanan
yang tidak realistik, pengeluaran biaya adpertensi dan promosi besar-besaran
dan sebagainya.
Salah satu tantangan dalam
berbisnis adalah bermunculannya pesaing dalam bisnis serupa. Ali Bagus Antra,
pemilik usaha Bebek Garang, mengungkapkan persaingan dalam bisnis akan selalu
ada dan tak bisa dihindari.
"Kita harus punya bekal untuk menghadapi persaingan ini agar tak kalah saing," tukas Ali dalam acara talkshow Mengatasi Persaingan UKM di Sedap Mighty Culinary 2012 di Hall Basket Senayan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Menurut Ali, saat berbisnis ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi persaingan bisnis, antara lain:
1. Konsep yang matang
Menjalankan bisnis tak hanya butuh ide dan passion semata. Namun, sebuah konsep bisnis yang matang juga sangat diperlukan. Konsep bisnis yang matang akan membantu Anda untuk bisa mengenali berbagai potensi dan pangsa pasar yang ingin dituju dalam bisnis. Selain itu konsep bisnis matang juga akan membuat bisnis bisa berjalan lebih maksimal.
Dalam menentukan konsep bisnis, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain, selera masyarakat, karakteristik atau gaya hidup masyarakat, daya beli, sumber bahan baku, sampai adanya bisnis sejenis.
"Pertimbangan ini akan membantu untuk menentukan sukses atau tidaknya bisnis yang dilakukan," sarannya.
2. Perencanaan matang
Konsep bisnis yang matang, akan membantu untuk membuat perencanaan bisnis yang juga matang. "Dalam berbisnis tak bisa asal-asalan karena dalam berbisnis, Anda mempertaruhkan investasi yang cukup banyak. Jika perencanaan tak matang, semuanya akan sia-sia dan rugi besar," jelasnya. Dalam perencanaan yang matang, sebuah business plan harus dibuat.
Yang termasuk dalam business plan ini antara lain: menjabarkan konsep bisnis, visi misi, rencana promosi, rencana pemasaran, karyawan, rencana pengaturan keuangan, sampai dengan menentukan analisis risiko yang mungkin dialami dalam bisnis. Dengan adanya perencanaan yang matang, Anda bisa menentukan jalan keluar atau solusi atas setiap masalah yang mungkin akan dihadapi, termasuk menghadapi persaingan bisnis serupa.
3. Evaluasi dan inovasi
Persaingan dengan bisnis yang sejenis seringkali tak bisa dihindari. Namun sebenarnya persaingan ini bisa membuat Anda jadi lebih kreatif untuk berkreasi. Dengan persaingan akan membuat Anda jadi lebih inovatif untuk menciptakan sebuah nilai tambah dalam produk yang dijual. Inovasi yang dilakukan dalam berbagai sisi akan menarik pelanggan untuk melirik produk Anda dibanding pesaing.
Selain inovasi, diperlukan juga evaluasi terhadap kelangsungan bisnis. Anda tak bisa begitu saja tutup mata dalam menjalankan bisnis, sebuah evaluasi terhadap kekurangan dan nilai lebih dalam berbisnis juga diperlukan untuk semakin memajukan bisnis yang dilakukan.a
4. Perluasan pasar
Untuk menghadapi persaingan bisnis, salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan memperluas pasar produk. Perluasan pasar produk ini bisa berarti memperluas fokus dan target market yang disasar. Misalnya, jika awalnya hanya menjual varian makanan pedas yang diperuntukan untuk orang dewasa, tak ada salahnya untuk membuat varian menu baru yang bisa dinikmati oleh anak-anak. Perluasan pangsa pasar ini juga akan menambah pendapatan sekaligus memberi nilai tambah pada pelanggan terhadap produk yang dijual.
Selain memperluas pangsa pasar, perluasan pasar juga bisa dilakukan dengan membuka cabang-cabang usaha baru. Cabang usaha baru ini akan membantu untuk menguasai pasar usaha sejenis. "Namun, sebelum melakukan perluasan cabang sebaiknya sistem usaha sudah kuat dan stabil," sarannya.
5. Standarisasi
Memiliki banyak cabang usaha memang bisa membantu mengatasi persaingan ketat dalam bisnis. Hanya saja yang harus diperhatikan adalah kesamaan varian produk yang dijual disemua cabang yang dimiliki.
"Standarisasi ini perlu dilakukan agar pelanggan tak kecewa ketika membeli produk Anda di cabang-cabang usaha. Standarisasi ini sangat diperlukan terutama jika Anda berbisnis kuliner. Standarisasi resep berfungsi untuk menghasilkan rasa yang seragam disemua cabangnya," tukasnya.
6. Sistem
Sebuah sistem usaha yang kuat akan membantu usaha agar bisa bertahan lebih lama dan mendapat keuntungan yang diinginkan. Buat sistem usaha yang stabil dan kuat. Setelah pondasi usaha dirasa kuat, maka lakukan perluasan pasar dengan berbagai sistem usaha yang diinginkan, misalnya membuka cabang, sampai franchise. "Dengan sistem usaha yang kuat dan konsisten akan menjadi nilai positif bagi para investor yang tertarik berbisnis dengan Anda," pungkasnya. (*/Kompas.com)
"Kita harus punya bekal untuk menghadapi persaingan ini agar tak kalah saing," tukas Ali dalam acara talkshow Mengatasi Persaingan UKM di Sedap Mighty Culinary 2012 di Hall Basket Senayan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Menurut Ali, saat berbisnis ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi persaingan bisnis, antara lain:
1. Konsep yang matang
Menjalankan bisnis tak hanya butuh ide dan passion semata. Namun, sebuah konsep bisnis yang matang juga sangat diperlukan. Konsep bisnis yang matang akan membantu Anda untuk bisa mengenali berbagai potensi dan pangsa pasar yang ingin dituju dalam bisnis. Selain itu konsep bisnis matang juga akan membuat bisnis bisa berjalan lebih maksimal.
Dalam menentukan konsep bisnis, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain, selera masyarakat, karakteristik atau gaya hidup masyarakat, daya beli, sumber bahan baku, sampai adanya bisnis sejenis.
"Pertimbangan ini akan membantu untuk menentukan sukses atau tidaknya bisnis yang dilakukan," sarannya.
2. Perencanaan matang
Konsep bisnis yang matang, akan membantu untuk membuat perencanaan bisnis yang juga matang. "Dalam berbisnis tak bisa asal-asalan karena dalam berbisnis, Anda mempertaruhkan investasi yang cukup banyak. Jika perencanaan tak matang, semuanya akan sia-sia dan rugi besar," jelasnya. Dalam perencanaan yang matang, sebuah business plan harus dibuat.
Yang termasuk dalam business plan ini antara lain: menjabarkan konsep bisnis, visi misi, rencana promosi, rencana pemasaran, karyawan, rencana pengaturan keuangan, sampai dengan menentukan analisis risiko yang mungkin dialami dalam bisnis. Dengan adanya perencanaan yang matang, Anda bisa menentukan jalan keluar atau solusi atas setiap masalah yang mungkin akan dihadapi, termasuk menghadapi persaingan bisnis serupa.
3. Evaluasi dan inovasi
Persaingan dengan bisnis yang sejenis seringkali tak bisa dihindari. Namun sebenarnya persaingan ini bisa membuat Anda jadi lebih kreatif untuk berkreasi. Dengan persaingan akan membuat Anda jadi lebih inovatif untuk menciptakan sebuah nilai tambah dalam produk yang dijual. Inovasi yang dilakukan dalam berbagai sisi akan menarik pelanggan untuk melirik produk Anda dibanding pesaing.
Selain inovasi, diperlukan juga evaluasi terhadap kelangsungan bisnis. Anda tak bisa begitu saja tutup mata dalam menjalankan bisnis, sebuah evaluasi terhadap kekurangan dan nilai lebih dalam berbisnis juga diperlukan untuk semakin memajukan bisnis yang dilakukan.a
4. Perluasan pasar
Untuk menghadapi persaingan bisnis, salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan memperluas pasar produk. Perluasan pasar produk ini bisa berarti memperluas fokus dan target market yang disasar. Misalnya, jika awalnya hanya menjual varian makanan pedas yang diperuntukan untuk orang dewasa, tak ada salahnya untuk membuat varian menu baru yang bisa dinikmati oleh anak-anak. Perluasan pangsa pasar ini juga akan menambah pendapatan sekaligus memberi nilai tambah pada pelanggan terhadap produk yang dijual.
Selain memperluas pangsa pasar, perluasan pasar juga bisa dilakukan dengan membuka cabang-cabang usaha baru. Cabang usaha baru ini akan membantu untuk menguasai pasar usaha sejenis. "Namun, sebelum melakukan perluasan cabang sebaiknya sistem usaha sudah kuat dan stabil," sarannya.
5. Standarisasi
Memiliki banyak cabang usaha memang bisa membantu mengatasi persaingan ketat dalam bisnis. Hanya saja yang harus diperhatikan adalah kesamaan varian produk yang dijual disemua cabang yang dimiliki.
"Standarisasi ini perlu dilakukan agar pelanggan tak kecewa ketika membeli produk Anda di cabang-cabang usaha. Standarisasi ini sangat diperlukan terutama jika Anda berbisnis kuliner. Standarisasi resep berfungsi untuk menghasilkan rasa yang seragam disemua cabangnya," tukasnya.
6. Sistem
Sebuah sistem usaha yang kuat akan membantu usaha agar bisa bertahan lebih lama dan mendapat keuntungan yang diinginkan. Buat sistem usaha yang stabil dan kuat. Setelah pondasi usaha dirasa kuat, maka lakukan perluasan pasar dengan berbagai sistem usaha yang diinginkan, misalnya membuka cabang, sampai franchise. "Dengan sistem usaha yang kuat dan konsisten akan menjadi nilai positif bagi para investor yang tertarik berbisnis dengan Anda," pungkasnya. (*/Kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar